Microservice adalah sebuah pendekatan arsitektur dalam pengembangan perangkat lunak yang memecah aplikasi besar menjadi serangkaian layanan-layanan kecil yang dapat berjalan secara independen. Setiap layanan tersebut bertanggung jawab untuk satu fungsi atau proses bisnis tertentu. Peran microservice adalah membagi sebuah aplikasi besar menjadi layanan-layanan kecil yang independen, namun tetap saling terhubung. Setiap layanan memiliki area tanggung jawabnya sendiri, memungkinkan aplikasi untuk dibangun, dikembangkan, dan dikelola secara modular.
Beberapa fungsi layanan microservice adalah:
- Layanan Audit Trail: Mencatat aktivitas pengguna dan sistem untuk keperluan pelacakan dan kepatuhan.
- Layanan Otentikasi dan Otorisasi: Mengelola akses pengguna dan memastikan hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses data sensitif.
- Layanan Big Data Analiytics menggunakan berbagai fitur technologi analisis data dan business interlligence.
- Layanan Pelaporan dan Kearsipan: Menghasilkan laporan audit berdasarkan data yang dikumpulkan dari berbagai layanan dan menyimpan data dalam komponen khusus (docker).
- Layanan Notifikasi: Mengirimkan peringatan atau pemberitahuan terkait aktivitas mencurigakan atau hasil audit tertentu.
- Layanan Visualisasi: Menampilkan informasi data dan informasi pengawasan dalam format infografis.
Keuntungan Penerapan Microservices:
- Skalabilitas: Setiap layanan dapat diskalakan secara independen sesuai kebutuhan, memungkinkan penyesuaian sumber daya yang efisien.
- Fleksibilitas Teknologi: Tim pengembang dapat memilih teknologi yang paling sesuai untuk setiap layanan, meningkatkan efisiensi dan kinerja.
- Ketahanan Sistem: Kegagalan pada satu layanan tidak secara langsung mempengaruhi layanan lain, meningkatkan ketersediaan sistem secara keseluruhan.
- Pemeliharaan dan Pembaruan: Perubahan atau pembaruan pada satu layanan dapat dilakukan tanpa mengganggu layanan lainnya, mempermudah pemeliharaan sistem.
Tantangan dan Pertimbangan:
- Kompleksitas Komunikasi: Koordinasi antar layanan memerlukan mekanisme komunikasi yang andal, seperti penggunaan API Gateway untuk mengelola permintaan masuk dan keluar.
- Manajemen Data Terdistribusi: Memastikan konsistensi data di seluruh layanan dapat menjadi tantangan, terutama dalam operasi yang melibatkan beberapa layanan sekaligus.
- Keamanan dan Kepatuhan: Setiap layanan harus dirancang dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan kepatuhan terhadap standar audit yang berlaku.